Sosialisasi

KPU Cirebon Ajak Pelajar Belajar Demokrasi Lewat Pemilihan Ketua OSIS

Cirebon – Sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) dengan Dinas Pendidikan, KPU Kabupaten Cirebon terus memperluas jangkauan pendidikan demokrasi di kalangan pelajar. Kali ini, Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Karnia Puspawati, hadir sebagai pembina upacara di SMP Negeri 3 Plered, Senin (20/10). Dalam amanatnya, Esya menegaskan bahwa tugas KPU sejalan dengan peran Dinas Pendidikan, yakni sama-sama mendidik generasi penerus bangsa. Ia menyebut para pelajar hari ini adalah calon pemilih yang akan menentukan arah bangsa pada Pemilu 2029 mendatang. Esya mengingatkan bahwa masa sekolah merupakan waktu terbaik untuk belajar tanggung jawab dan kepemimpinan. Kesalahan, menurutnya, adalah bagian dari proses belajar sebelum kelak menjadi pemimpin di masyarakat. Esya berharap kegiatan pendidikan pemilih di sekolah dapat memperkuat kesadaran demokrasi sejak dini, sekaligus menjadi langkah awal untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu mendatang. “Melalui kegiatan ini, KPU Kabupaten Cirebon ingin menyemai benih-benih demokrasi agar generasi muda tumbuh menjadi pemilih yang cerdas, berintegritas, dan berperan aktif dalam membangun masa depan bangsa,” tegasnya. Selepas upacara bendera, Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Karnia Puspawati, melanjutkan kegiatannya di SMP Negeri 3 Plered dengan memberikan bimbingan teknis (Bimtek) kepada panitia pemilihan Ketua OSIS. Ia menyebut pemilihan OSIS sejatinya merupakan simulasi sederhana dari praktik demokrasi di Indonesia. “Kalau di sekolah kalian memilih ketua OSIS, maka di tahun 2029 nanti kalian akan memilih presiden, anggota DPR, dan DPD. Prinsipnya sama: belajar berdemokrasi dan memilih pemimpin yang punya visi, kemampuan, serta bisa dipercaya,” ungkapnya. Ia pun mengajak siswa menjadi pemilih cerdas dan berintegritas, yang menentukan pilihan berdasarkan visi, misi, dan rekam jejak calon, bukan karena ikut-ikutan. Dalam kesempatan itu, Esya memperkenalkan prinsip dasar pemilu yang Luber dan Jurdil — langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Ia menjelaskan bahwa pemilu adalah proses yang menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab, di mana setiap suara memiliki nilai yang sama dan dijaga kerahasiaannya. Lebih jauh, Esya juga menguraikan tahapan pemilihan Ketua OSIS yang mirip dengan pemilu nasional, mulai dari pemutakhiran data pemilih, penetapan calon, masa kampanye, masa tenang, hingga pemungutan dan penghitungan suara. “Dari proses ini, kalian belajar disiplin, tanggung jawab, kejujuran, dan keterbukaan,” ujarnya. Dalam Bimtek tersebut, Esya turut berbagi kisah inspiratif tentang pemikiran Bung Hatta dalam buku Demokrasi Kita. Ia menjelaskan bahwa Bung Hatta menekankan pentingnya demokrasi yang berlandaskan gotong royong dan musyawarah, bukan individualisme. “Demokrasi kita harus berkeadaban — yang memperkuat kebersamaan dan kesejahteraan,” tegas Esya. Menurutnya, demokrasi bukan sekadar soal siapa yang menang atau paling populer, melainkan tentang bagaimana membangun kebersamaan dan memperjuangkan kepentingan bersama. Dalam konteks sekolah, Esya menekankan bahwa ketua OSIS harus menjadi pemimpin yang terbuka terhadap kritik dan aspirasi siswa, serta mampu menyalurkan suara teman-temannya dengan tanggung jawab. Menutup kegiatan, Esya memberikan pesan inspiratif kepada para siswa agar berani gagal dan terus belajar dari pengalaman. “Lawan kebodohan, karena itu dosa terbesar. Habiskan jatah gagal dan salah kalian sejak dini, supaya kelak siap menjadi pemimpin yang tangguh, jujur, dan berintegritas,” ujarnya. Esya juga menyampaikan bahwa KPU Kabupaten Cirebon selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin belajar tentang demokrasi dan kepemiluan. “Sekarang zamannya deep learning — pembelajaran mendalam. Jadi mari kita terus belajar dan bertukar pengetahuan agar semakin paham arti demokrasi sejati,” pungkasnya.

KPU Kabupaten Cirebon Tekankan Pentingnya Demokrasi dan Kebebasan Memilih di Kalangan Pelajar

Cirebon – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon kembali melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, kali ini di SMPN 1 Astanajapura, Rabu (15/10). Kegiatan ini diisi oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Masyhuri Abdul Wahid, yang hadir untuk menyapa dan berinteraksi dengan para siswa. Dalam suasana yang hangat dan interaktif, Masyhuri menjelaskan pentingnya memahami syarat menjadi pemilih, khususnya bagi para pemilih pemula yang kelak akan menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali. Ia menekankan bahwa menjadi pemilih bukan sekadar datang ke TPS, tetapi juga tentang tanggung jawab dalam menentukan masa depan bangsa. Melalui latihan berdemokrasi di lingkungan sekolah, para siswa diajak memahami bahwa kualitas pemimpin berawal dari kecerdasan dan kesadaran pemilih dalam memilih. “Pemilih yang berkualitas akan melahirkan pemimpin yang berkualitas,” ujarnya. Masyhuri memaparkan bahwa pergantian kekuasaan merupakan bagian penting dari proses demokrasi. Ia menjelaskan, pada masa lalu kekuasaan sering berpindah tangan melalui pewarisan atau bahkan perebutan kekuasaan, seperti dalam kisah Ken Arok dan Ken Dedes. Namun, seiring perkembangan zaman dan hadirnya konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, pergantian kekuasaan kini hanya dapat dilakukan melalui pemilihan umum, yaitu cara yang sah, damai, dan bermartabat. Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa semangat demokrasi yang berlaku di negara ini - dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat - juga dapat diterapkan di lingkungan sekolah. Pemilihan ketua OSIS, misalnya, merupakan bentuk nyata demokrasi dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa. Dengan begitu, siswa tidak hanya belajar tentang proses memilih, tetapi juga memahami nilai keadilan, tanggung jawab, dan partisipasi aktif dalam menentukan pemimpin yang membawa kebaikan bersama. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kebebasan memilih tanpa intervensi dari pihak mana pun. Masyhuri mengingatkan bahwa setiap orang berhak menentukan pilihannya secara mandiri dan bertanggung jawab. “Perbedaan pilihan itu hal biasa. Yang tidak boleh adalah kampanye hitam. Fokuslah pada calon yang memiliki gagasan dan kualitas,” pesannya kepada para siswa. Sebagai penutup, Masyhuri bersama Kepala SMPN 1 Astanajapura, H. Makrus meresmikan papan nama sekolah yang baru, disaksikan oleh para guru dan siswa.

Dari Lapangan Sekolah, KPU Cirebon Tanamkan Nilai Demokrasi untuk Generasi Muda

Cirebon – Suasana upacara bendera di SMPN 1 Plumbon, Senin (13/10), terasa berbeda. Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Karnia Puspawati, hadir langsung sebagai pembina upacara untuk menyapa para siswa dan menyampaikan pesan tentang pentingnya partisipasi dalam demokrasi. Dalam amanatnya yang mengusung tema “Aktualisasi Nilai Demokrasi di Tingkat Pelajar”, Esya mengajak para siswa untuk memahami dan mempraktikkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyampaikan bahwa kehadirannya di tengah para pelajar bukan semata sebagai Ketua KPU Kabupaten Cirebon, tetapi juga sebagai sahabat demokrasi yang ingin berbagi semangat tentang pentingnya menghargai perbedaan dan membangun kebersamaan. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara KPU Kabupaten Cirebon dan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon yang ditandatangani pada 6 Oktober 2025. “Demokrasi tidak hanya soal pemilu atau memilih presiden dan kepala daerah. Lebih dari itu, demokrasi adalah cara hidup yang menumbuhkan sikap saling menghargai, mau mendengarkan, dan memberi ruang bagi setiap orang untuk berpendapat,” ujarnya. Esya kemudian mengutip pemikiran Bung Hatta dalam buku “Demokrasi Kita”, yang menekankan bahwa demokrasi Indonesia harus berlandaskan semangat gotong royong dan kekeluargaan. Ia menguraikan lima nilai utama yang relevan untuk diterapkan di kalangan pelajar, yaitu gotong royong, tanggung jawab sosial, kesetaraan kesempatan, pentingnya pendidikan, serta musyawarah untuk mufakat. “Di lingkungan sekolah, nilai-nilai demokrasi bisa diwujudkan lewat hal sederhana, seperti bekerja sama dalam belajar, menghargai pendapat teman, memilih ketua kelas secara adil, dan menghindari sikap memaksakan kehendak,” jelasnya. Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa demokrasi bukan sekadar soal suara terbanyak, tetapi tentang siapa yang mampu membawa kebaikan bersama. Karena itu, Esya mengajak para siswa untuk menjadi pemilih yang cerdas dan berani berpikir kritis sejak dini. “Pemimpin yang baik bukan yang sekadar populer, tetapi yang mau mendengar, melayani, dan membawa perubahan positif. Saat kalian memilih ketua OSIS, pilihlah berdasarkan gagasan dan tanggung jawab, bukan ikut-ikutan,” pesannya. Dalam kesempatan tersebut, Esya juga memperkenalkan peran KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang bertugas memastikan proses pemilihan berjalan jujur, adil, dan demokratis. Ia menegaskan bahwa demokrasi bukan hanya milik orang dewasa, melainkan juga tanggung jawab bersama, termasuk generasi muda. “Kami percaya, pemahaman demokrasi harus ditanamkan sejak dini agar kalian tumbuh menjadi warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab,” tuturnya. Menutup amanatnya, Esya mengajak seluruh siswa SMPN 1 Plumbon untuk terus mempraktikkan nilai-nilai demokrasi di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. “Mari kita bangun masa depan Indonesia yang lebih baik dengan demokrasi yang sehat, santun, dan berintegritas,” pungkasnya.

Menyemai Benih Demokrasi di Usia Pra-pemilih

Cirebon – Suasana SMPN 1 Dukupuntang tampak semarak saat KPU Kabupaten Cirebon hadir di tengah seribuan siswa pada Kamis pagi (9/10). Kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan pemilihan Ketua OSIS sekaligus sarana pembelajaran demokrasi sejak dini. Agenda tersebut juga menjadi tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan kerja sama antara KPU dan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, sebagai langkah bersama untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi di lingkungan sekolah. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Masyhuri Abdul Wahid, hadir langsung menyapa dan berinteraksi dengan para siswa di lapangan sekolah. Dalam kesempatan itu, ia memaparkan peran KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu yang memiliki tanggung jawab besar memastikan seluruh tahapan berjalan transparan, profesional, dan berintegritas. Ia memaparkan peran KPU sebagai penyelenggara Pemilu serta menjelaskan tahapan-tahapan yang dilalui dalam proses pemilu dan pemilihan. Masyhuri mengajak para siswa meniru praktik demokrasi tersebut dalam pemilihan OSIS agar berjalan lebih transparan, partisipatif, dan bermakna. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak memahami bahwa demokrasi bukan sekadar memilih, tetapi juga tentang tanggung jawab, kejujuran, serta menghargai perbedaan pendapat. Dalam sesi interaktif, Masyhuri menjelaskan makna demokrasi sebagai sistem yang lahir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Nilai-nilai inilah, menurutnya, yang juga bisa diterapkan dalam memilih pengurus OSIS secara jujur dan bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa setiap proses pemilihan—baik presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, hingga DPRD serta kepala daerah—hanya dapat dilakukan melalui Pemilu sebagai wujud nyata kedaulatan rakyat. Prinsip yang sama, ujarnya, dapat diterapkan di sekolah, agar pemilihan Ketua OSIS menjadi pengalaman demokrasi yang mencerminkan nilai-nilai keadilan dan keterbukaan. Kelak, pada Pemilu 2029, para siswa-siswi SMP ini sebagian besar sudah akan memiliki hak pilih. Karena itu, pembelajaran demokrasi sejak dini menjadi penting agar mereka tumbuh sebagai pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab. Menutup kegiatan, Masyhuri berpesan agar para siswa tumbuh menjadi generasi melek demokrasi—mereka yang berani berpendapat, menghargai pilihan orang lain, dan menggunakan hak pilihnya dengan bijak. “Jadilah pemilih dan warga negara yang bertanggungjawab karena memilih adalah hak. Tapi jika tidak digunakan, maka itu salah satu tanda adik-adik menjadi warga negara yang tidak bertanggungjawab,” tutupnya.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cirebon

Cirebon - KPU Kabupaten Cirebon hadir di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cirebon untuk mengisi kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA) dengan tema "Suara Demokrasi", Senin (8/9). Kehadiran KPU dalam program ini menjadi bagian dari upaya menanamkan nilai demokrasi sekaligus memperluas wawasan kepemiluan di kalangan pelajar. Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Karnia Puspawati, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan lembaga KPU beserta tugas pokok dan fungsinya. Ia menjelaskan bahwa KPU adalah lembaga negara yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri, dengan tugas utama menyelenggarakan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Selain itu, Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kabupaten Cirebon, Khairil Ridwan juga turut hadir sebagai narasumber. Dalam materinya, ia membahas tentang kepemimpinan yang efektif dan relevansinya bagi generasi muda. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari siswa-siswi MAN 1 Cirebon. Mereka terlihat antusias, aktif bertanya, dan berbagi pandangan tentang demokrasi maupun kepemimpinan. Melalui kegiatan tersebut, para siswa MAN 1 Cirebon tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya peran pemilih pemula, tetapi juga diajak memahami nilai-nilai demokrasi dan semangat kebangsaan yang harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Partisipasi KPU Kabupaten Cirebon dalam program P5RA ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran politik yang sehat sejak dini serta memperkuat karakter generasi muda sebagai pemilih cerdas dan berintegritas.  

Workshop Teknis Pembuatan Press Release Berita dalam rangka meningkatkan keterampilan kehumasan

Cirebpn - KPU Kabupaten Cirebon melaksanakan Workshop Teknis Pembuatan Press Release Berita dalam rangka meningkatkan keterampilan kehumasan pada hari Rabu, 28 Mei 2025 pukul 14.00 WIB s.d selesai bertempat di Aula Pangeran Walangsungsang. Acara dibuka Ketua KPU Kabupaten Cirebon Esya Karnia Puspawati, SH,. didampingi Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM Masyhuri Abdul Wahid, S.Sos yang sekaligus sebagai Narasumber pada acara workshop tersebut. Hadir pula Sekretaris Andartua Sinaga, SE,. M.Si,. Para Kasubbag dan ASN di Lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Cirebon. Dalam paparannya Masyhuri Abdul Wahid menyampaikan tata cara penyusunan atau pembuatan Press Release Berita dalam Tahapan Pemilu dan Pilkada oleh Sub Bagian dan Divisinya masing-masing. Setelah pemaparan materi, Narasumber meminta para peserta untuk praktek membuat berita press release tentang Peluncuran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Tahun 2024 yang dilanjutkan dengan evaluasi. Acara ditutup dengan pemberian Piagam Penghargaan dan Cinderamata oleh Ketua KPU Kabupaten Cirebon kepada Narasumber dan foto bersama.